Puisi Tanah Air Mata



Lomba Baca Puisi Untuk Siswa Sltp Seprovinsi Bengkulu

Kumpulan Puisi Cinta Tentang Tanah Air 2017

Kumpulan Puisi Cinta Tentang Tanah Air 2017 - Saat ini Indonesia lagi di rundung masalah, kenyataan memang begitu kita bisa lihat dan menyimpulkannya sendiri bagaimana situasi kondisi negara pemerintahan saat ini, namun itu semua kembali lagi pada diri masing-masing, yang akan kita bahas disini adalah sebuah pusi cinta tanah air yang mungkin mewakili cintanya pada Tanah Air tercinta ini.

Berikut di bawah ini yang berhasil kami rangkum dari berbagai karya anak bangsa tentang puisi cinta tanah air yang sedang pilu dan di uji kecintaannya pada Negara Republik Indonesia terkini, untuk itu silahkan share sebanyak-banyaknya bila itu perlu, langsung saja simak informasinya berikut di bawah ini.

memporak-porandakan revolusi yang memuncak menghardik bumi pertiwi ini bencana membuncah bak air yang tak bertepi Indonesia…… Berteriaklah…. Hingga Riak air menggema memperkuat tali kemerdekaan membanggakan tanah hijau yang lapang Indonesia…. Berkaryalah Hingga gedung kesenian menjadi warna rupa yang terus terisi Kecintaan pada kebudayaanku membuat semangat raksa terus mengepul Indonesia…. Kibarrkan sang saka pada tiang keyakinan tertinggi bersorak bahwa kemerdekaan terus membahana membawa rakyat tuk trus mencintai negara ini Aku cinta Indonesia sebuah keyakinan yang trus terpatri di dada yang melekatkan Pancasila sebagai simbol tanah air… Proklamasi trus terngiang dimemoarku membangkitkanku tuk hadapi masa depan….. Cukup satu kata tuk raih keberhasilan

Aku Cinta Indonesia…..

kubuka mata kubuka jendela kulihat indah wajahmu menghias hariku dengan senyum yang makin tak kumengerti arti hari ini hari terakhir aku melihatmu esok aku kan pergi meninggalkanmu bukan maksudku tinggalkanmu inginku dustai cintamu mungkin semua akan jadi indah jika aku mampu terimamu apa adanya jangan jangan salahkan dirimu salahkan aku yang tak mampu berikan yang terbaik untukmu salahkan aku yang tak mampu lakukan yang terbaik untukku paling tidak kau masih punya hatiku paling tidak ku masih ingat kamu aku hanya coba teruskan hidup ini mengais asa demi nikmat dunia jika kau butuh hadirku pangil aku janjiku takkkan jadi orang yang mendurhakaimu aku akan datang seperti saat dulu saat aku masih bersamamu membelamu dari sgala yang merusakmu oh, negeriku

maafkan aku

Apa yang diperjuangkan, kini dihancurkan Apa yang dimenangkan, kini dienyahkan Negeri tercintaku luruh dalam balutan nafas sang waktu Bar-bar menjadi identitas tersohor bagi bumiku Semerbak wewangingan damai, tercerabut oleh anyir permusuhan Etika moral bergelayut di titik nadir Menanti terperosok… Negeriku malang, negeriku jalang Tenggelam dalam kebobrokan mental yang kental Apa yang ku cinta, kini terbalur rancu Semua samar… Kemajuan yang kasat mata, Hanya bermuara pada barisan pelahap ilegal rupiah berjamaah Selebihnya, Tergeletak pasrah pada guratan takdir Hyang Jagat Bahkan lingkaran cahaya mentari hanya memantulkan semburat nestapa Tak terelakkan, Air mata menggantung di pipi bulan Menangisi alam yang menggerutu tak bersahabat Negeriku dipenuhi lubang-lubang borok yang tak sempat terjamah Perut membuncit menjadi pertanda derita, bukan makmur Sedih… Miris… Aku menyaksikan ratapan senja nan malang Adakah yang masih peduli? Kemana perginya sang pekerti? Bahkan seorang pahlawan kesiangan pun enggan turun tangan… Lakukan sesuatu!!! Jika kau tak sanggup menjadi sebongkah karang yang kokoh Jadilah kerikil yang tak bergeming terlindas zaman Jika kau tak sanggup menjadi khalayak yang bersatu padu Jadilah sekawanan lebah pekerja yang gencar membela sang ratu Kayuh seluruh roda cinta sang nurani Lalu tebarkan ke setiap sudut Ibu Pertiwi Berikan yang terbaik…

Demi Indonesia maju…

Sejauh mata memandang Tak Kulihat senyum Elok nan permai Dari Sang Pertiwi… Nyanyian-nyanyian alam Berubah menjadi tangisan Yang tak berujung… Ku rindu saat-saat berada Dalam pangkuanmu… Membelaiku dalam tidur panjangku… Memimpikan sebuah negeri Yang kekal nan damai… Tak kurasa kini, hanya ada jeritan-jeritan Membahana… Menyemarakkan hati Sekaligus mencengangkannya

Dalam satu euforia…

Satu; Hari ini catatan cinta kueja tadi malam, bunda ketika terdampar pada resah tanahku seolah jerit bumi berteriak minta tolong pada penghuninya yang tak peduli tetap tergesa-gesa kesana kemari memperkosa dirimu yang semakin tua meratakan hutan jadi tanah kering menuangkan banjir, menyisakan kerontang bergantian asap kebakaran racun timbal tak cukup mencemari bertambah intensitas hari ke hari mereka menodai lautmu, sungaimu dengan racun kimia membotaki gunung-gunung melobangi tubuhmu seperti bopeng-bopeng bulan mengerikan! (sungguh aku tak ingin jadi mereka!) mereka memperebutkan apa saja dengan loba tamak menginjak-injak yang kalah si miskin, si melarat, sengsara mengais-ngais sisa remah disudut-sudut kota yang sesak berhimpitan berbagi ruang sempit di desa petani-petani kehilangan sawah menangis kalah ada anak yang mati kelaparan, kata media “hanya sebuah kabar, tak perlulah dibesar-besarkan,” kata orang itu, entah siapa datang dalam mimpiku menjijikkan melubangi lumbung pertiwi tercabik-cabik menyeramkan aku terpelanting pada realita pening kuheningkan hati mencari jawab belum bisa banyak berbuat masih terbatas mencoba berbagi yang tak berlimpah, dan harapan, Tuhan pasti cukupkan untuk mereka tak sanggup kusaksikan bening mata bocah menangis berkaca-kaca menahan lapar. Dua; Dulu menelusuri jejak cinta padamu pertiwi apakah cinta mesti menuangkan darahku dalam perang? aku hanya punya perang melawan diri sejak dini walau hanya bertahan tak menyontek waktu ujian kala remaja biarlah nilaiku jeblok tapi aku tak goblok, bunda kubaca jejakku pada cinta: dimana cinta diuji? ketika kau mampu menolak amplop tebal dihadapanmu mencoba membeli kejujuran padahal kebutuhanmu menderu-deru kapan kesetiaan terbukti? ketika nafsu memburu-buru ingin memiliki yang bukan milikmu kau memilih siksa. ketika perawan rela menukar cinta demi sekedar bedak lipstik menjual cinta pada bandot tua demi materi kau memilih menderita. kubaca lagi jejak dimana cinta pernah tertoreh di Aceh, di Aceh! kutahankan cinta di tengah ledakan bom, hujan peluru menderu-deru ketakutan, darah dan trauma, takkan kutinggalkan bunda pertiwi mendesah di tiap doa, janganlah negeriku terpecah-pecah damai-damailah, jangan hanya dalam mimpi sampai aku lelah kehilangan kata. doa terhenti dalam hening mengeja cintaNya lalu ombak yang menghempas, mencipta neraka di hadapanku terpana membaca kehendakNya kucoba lagi menghayati cinta tetap kucinta kau sebab kurasakan tangismu bunda perih, perih menyayat hati dikhianati anak-anak sendiri kekasih jiwa. Tiga; Di hati, sekarang meski terbatas di pikir dan zikir kueja namamu dalam kasihNya semoga tetap bertahan dari perpecahan oleh tangan-tangan gergasi, siluman, manusia yang ingin membelah negeri yang ingin kau tak ada lagi menjadi serpihan-serpihan kecil tak berarti semoga kau bertahan sebab masih ada anak-anak bumi yang peduli tersenyum, tersenyumlah bunda pertiwi

meski pahit menggigit hati

Kau hadir dikedalamanku Ketika gelap menyergap relungku Pengap tak tahu kemanapun arah Serasa ada sembilu menghujam Mengiris perih ke relung rasa Mengapa…………………………. ? Tak kuasa aku menolak Tak sampai aku meraih Kulihat nyalaMu abadi di singgasana tertinggi Berpijar hingga tembus di kegelapan penjuruku Aku terpana………………………… Ku lihat jelas batin yang keruh Di situ ada buih-buih kotor! Mengalir keluar dari hati cela Itu buih takabur ………….! Itu buih dusta ……………..! Itu buih ria …………………! Itu buih dengki ……………! Itu buih dendam ………….! Buih-buih itu terus berurai Nafasku telah tercekat sesak Penyakit hati itu meradang Aku tak berdaya Terkapar di titik terendah Lemah ………….! Papa ……………..! Hina ……………..! Jangan bicara salah Jangan bicara dosa Biarkan hening sunyi Biarkan sendiri Di situ ada taman kedamaian Tempat aku mencari aku Dalam pergulatan tanya berjawab Aku muncul hilang berganti aku Berjalan seiring denyut Detak-detak semakin cepat Hingga letih ronggaku k o s o n g Aku sebut A S M A M U A l l a h u A k b a r ………….. ! Bergama di seluruh penjuru ronggaku A l l a h u A k b a r ………….. ! Berkumandang mengisi ruangku A l l a h u A k b a r ………….. ! Cahayua itu terang benderang A l l a h u A k b a r ………….. ! Cahaya itulah Cahaya A l l a h u A k b a r ………….. !

Cahaya segala cahaya

Indonesia Tempatku dilahirkan Tempatku dibesarkan Tempatku dihebatkan Tumpah darahku Hijau nan elok wajahmu Segar ku hirup alirkan merahku  Limpah Ruah Alammu Ku jadikan energi putihmu Negeri kebanggaanku Takkan ku biarkan Merahmu direnggut Takkan ku biarkan Putihmu ternodai Kami Putra Putri Bangsa Siap berkorban jiwa dan raga Demi gagahnya merahmu

Demi sucinya putihmu

Tanahku tanah airku Tanah tumpah darahku Di sana aku dilahirkan Di sana aku dibesarkan Tanahku tanah Indonesia Gunung menjulang tinggi Lading rumput yang luas Selalu ku rindu

Oh, tanah airku….

Indonesiaku, Kau negeri yang indah Negeri di mana aku berpijak Sawah terbentang luas Gunung menjulang tinggi Kekayaan alam tiada batas Enam puluh tahun sudah kau merdeka Tapi penderitaan belum usai Belenggu kemiskinan masih mendera Kita dijadikan kuli-kuli oleh orang asing Mereka berkuasa, Sedangkan kita menderita Reformasi membuat kita bingung Negara menjadi kacau Korupsi terjadi di mana-mana Tawuran merajalela Wahai Indonesiaku, Ku ingin kau menjadi Negara yang makmur Bebas dari segala belenggu Wahai Indonesiaku, Ku ingin kau menjadi Negara yang damai

Semua bersatu unuk Indonesia

Terima kasih dan semoga bermanfaat itu saja, silahkan baca informasi lainnya mengenai puisi hanya disini.

Gallery Puisi Tanah Air Mata

Kamus Bahasa Melayu Mementoslangues Fr

Puisi Penyisian Fl2sn 2017

Pementasan Teater Potret Tanah Air Mata Kami Akan Digelar

Chord Tanah Airku Jlkq9wjy70l5

Dramatisasi Puisi Tanah Air Mata Karya Sutardji Calzoum Bachri

Bersamamu Kakitelanjang Pembacaan Puisi Oleh Sigialia

Puisi Tanah Air Mata Karya Sutardji Calzoum Bachri

Teks Puisi Lomba Baca Puisi

Teks Puisi Tanah Air Mata Karya Sutardji Calzoum Bachri Kt

Lontarankata Download Instagram Hashtag Photos And Videos

Sari Villa Sanur Beach Location

Republika 15 Maret 1998 1 Tanah Airmata Tanah Tumpah

Puisi Sarwono Untuk Pingkan Erdeaka Flickr

Cover Puisi Tanah Air Mata Sutardji Calzoum Bachri

Puisi Pendek Cinta Tanah Air Puisi Indonesia Lengkap

Faris Farisbarisatria Twitter

Tanah Air Mata Alfina Refianawati 02 X Akl Smkn 1 Purwoasri

Puisi Tepi Jembatan Hidup Pikiran 91 Steemit

Lomba Puisi Tanah Air Mata Youtube

Ionic Wordpress Rest Api Starter

Collection Of Poems Touching The Heart For Android Apk


Comments